Jepang 2023 (Part. 4) – Osaka

// Jepang : Osaka //

Loker Koin

Hari ini kami meninggalkan Kyoto *bye* dan naik kereta menuju ke stasiun Shin – Osaka. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, beberapa barang yang tidak dikirim akan kami masukkan ke dalam loker koin yang ada di stasiun. Untuk lokernya ada tiga macam ukuran, dengan harga sekali sewa per hari mulai dari 400, 500 sampai 700 yen untuk ukuran yang paling besar. Cara pembayarannya pun mudah, bisa dengan IC Card maupun cash

Kalau ukuran barangnya besar hingga melebihi ukuran loker, bisa dititipkan di Baggage Room. Tapi jangan lupa perhatikan waktu buka dan tutupnya, karena di Jepang itu benar – benar tepat waktu sampai ke menit – menitnya. Jadi kalau sampai terlambat, terpaksa kalian harus ambil esok harinya dan pasti kena biaya lagi. Berikut ada info tentang loker koin di stasiun JR Shin – Osaka.

Naik Shinkansen

Ternyata kereta di Jepang itu ada beberapa macam, antara lain Shinkansen (Bullet Train), Limited Express Train, Express Train, Rapid Trains dan Local Trains. Semua jenis kereta ini, mulai dari yang tercepat sampai yang paling lambat, memiliki fungsi masing – masing sesuai dengan kebutuhan penumpang. Seperti Shinkansen dan Limited Express Train yang cocok untuk perjalanan antar kota, karena keduanya berkecepatan tinggi sehingga lebih menghemat waktu. Sedangkan Express, Rapid dan Local Trains lebih cocok untuk perjalanan jarak dekat, karena lebih sering berhenti di stasiun – stasiun. 

Shinkansen

Dari Stasiun Shin – Osaka kami naik Shinkansen menuju ke Stasiun Kurashiki. Ini adalah kali pertama saya naik Shinkansen yang sangat terkenal dengan kecepatan tingginya. Kalau ditanya gimana rasanya naik Shinkansen? Yaa.. buat saya sih sama dengan naik kereta biasa, tapi lebih cepat dan lebih mulus. Saya salah ngomong nggak ya? *hahaha*

Kurashiki

Dalam waktu sekejap *halah* akhirnya sampailah kami di stasiun Kurashiki. Bagi yang mau belanja, tepat di seberang stasiun ada pusat perbelanjaan Ario Kurashiki dan Mitsui Outlet Park Kurashiki. Tapi kalau nggak hobi belanja seperti saya, langsung lanjut aja ke Kurashiki Bikan Historical Quarter.

Dulunya Kurashiki merupakan pusat perdagangan di Jaman Edo, dan menjadi kota penting dalam pendistribusian beras. Karena sejumlah besar beras dari daerah sekitar, dibawa dan disimpan ke dalam gudang – gudang penyimpanan di Kurashiki sebelum dikirim ke Osaka dan Edo. Maka dari itu, kota yang berada di bawah kekuasaan keshogunan ini, diberi nama sesuai dengan banyaknya gudang penyimpanan (kura).

Seiring berjalannya waktu rumah – rumah pedagang (machiya) dan gudang – gudang penyimpanan berdinding putih ini, beralih fungsi menjadi toko dan kafe. Sedangkan sungai Kurashiki yang dulunya ramai dengan perahu pengangkut barang, sekarang berganti menjadi perahu wisata.

Namun pemandangan cantik dari kota ini tetap tidak berubah. Di sepanjang jalan terdapat machiya dan gudang – gudang penyimpanan dengan desain dinding khas dari jaman Edo, yaitu Namako – kabe (dinding dari ubin persegi dengan plester yang ditinggikan). Juga pantulan bayangan pohon willow di atas permukaan sungai Kurashiki yang begitu cantik. Indahnya pemandangan ini bisa membuat siapa saja terpesona, termasuk saya *ciee*. Tidak heran pada tahun 1969, Kota Kurashiki memutuskan untuk melestarikan area pusat kota dengan peraturan sebagai Kawasan Bersejarah Bikan (bikan berarti pemandangan yang indah).

(kiri) Machiya ; (kanan) Namako - kabe

Menikmati suasana Kurashiki

Awalnya kami mau naik kapal menyusuri sungai Kurashiki, tapi nggak jadi. Kok bisa? Sebenarnya menurut informasi, jam operasionalnya mulai dari jam 9.30 – 17.00. Waktu itu kami datang jam 16.00 dan ditolak, jadi nggak bisa naik kapal. Tapi nggak ada alasan yang jelas juga mengapa kami ditolak. Ya udah akhirnya kami jalan – jalan di sekitar menikmati pemandangan, lanjut mampir di kafe.

Sebenarnya tidak hanya toko dan kafe saja, namun Kurashiki punya beberapa tempat yang bisa kalian kunjungi seperti museum mainan, museum arkeologi dan museum kerajinan tangan rakyat. Tapi bagi para pecinta seni, bisa mampir ke Ohara Museum of Art yang merupakan museum seni Barat pertama di Jepang. (SEPTEMBER 2023)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *