Jepang 2023 (Part. 2) – Kyoto
// Jepang : Kyoto //
Mulai naik kereta
Pagi ini kami mau naik kereta, tapi.. ternyata tidak semudah itu. Seperti yang saya bilang sebelumnya, karena paspor kami masih paspor biasa bukan paspor elektronik. Jadi pengurusan tiket JR Pass nya cukup rumit dan memakan waktu hampir satu jam, barulah kami dapat selembar tiket buat naik kereta. Untuk pembelian tiket kereta kalian harus tahu terlebih dahulu mau pergi ke kota mana saja, karena macam tiketnya sangat banyak. Dan karena kami pergi ke bagian barat tepatnya di wilayah Kansai, maka kami beli tiket Kansai WIDE Area Pass.
Jadwal hari ini adalah naik kapal di sungai Hozugawa dan main ke hutan bambu Arashiyama yang foto – fotonya keren kalau di IG. Mari kita lihat seberapa keren aslinya 😀
Dari transportasi jadi wisata
Dari Stasiun Kyoto kami naik kereta menuju ke Stasiun Kameoka, kemudian lanjut jalan kaki ke Sanga Stadium by Kyocera. Kok mampir di stadion? Emang mau main sepak bola? Nggak lah.. karena di sini ada food courtnya jadi bisa makan siang dulu. Setelah makan siang barulah kami lanjut jalan kaki menuju ke sungai Hozugawa.
![](https://www.paspergi.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG20230925123750.jpg)
Dulunya sungai Hozugawa digunakan sebagai transportasi air untuk mengangkut kayu. Setelah itu sungai ini diperlebar oleh seorang saudagar kaya untuk mengangkut beras, kayu bakar dan biji – bijian. Kemudian seiring berkembangnya transportasi darat seperti truk dan kereta api, membuat transportasi air ini semakin menghilang. Namun karena keindahan pemandangan alamnya, sungai Hozu sekarang ini dijadikan sebagai tempat wisata yang berhasil menarik sekitar tiga ratus ribu orang pengunjung tiap tahunnya.
![](https://www.paspergi.com/wp-content/uploads/2024/12/Hozugawa-1-1024x384.jpg)
Hozugawa Kudari merupakan perjalanan wisata dengan perahu tradisional, yang dikemudikan oleh tukang perahu menggunakan dayung dan tiang bambu. Untuk menyusuri Sungai Hozu (dari Kameoka ke Arashiyama) sepanjang 16 kilometer, membutuhkan waktu sekitar dua jam. Hozugawa River Cruise beroperasi sepanjang tahun, kecuali jika hujan lebat atau debit air meningkat drastis.
Serunya river cruise
Biasanya Hozugawa River Cruise digabungkan dengan The Sagano Scenic Railway atau Sagano Romantic Train. Keduanya adalah cara menikmati pemandangan sungai Hozu dengan cara naik kapal atau naik kereta kuno. Tadinya kami juga mau naik Sagano Romantic Train, tapi karena waktunya sudah mepet jadi cuman naik kapal saja. Tapi naik kapal kali ini cukup mengasyikkan loh! Mulai dari tukang perahunya yang humoris, bisa menjumpai beberapa hewan di pinggir sungai (salah satunya kura – kura), indahnya pemandangan pepohonan, dan meskipun sebagian besar perjalanannya mulus, namun ada beberapa jeram yang menambah keseruan di sepanjang perjalanan.
![](https://www.paspergi.com/wp-content/uploads/2024/12/Hozugawa-2-1024x486.jpg)
Selain itu kami juga bisa melihat Sagano Romantic Train dari bawah sini dan bertemu dengan orang – orang yang sedang rafting. Kemudian yang cukup mengejutkan buat kami adalah saat perjalanan sudah hampir usai, tiba – tiba ada kapal yang mendekat ke arah kami. Ternyata kapal tersebut adalah Kotogase Tea House, semacam warung terapung dimana kalian bisa membeli minuman dan makanan ringan. Kreatif deh!
Menuju hutan bambu
Setelah kapal berlabuh, kami lanjut jalan kaki menuju ke hutan bambu Arashiyama. Tidak jauh dari dermaga, kami melihat deretan rickshaw di pinggir jalan. Kata rickshaw ternyata berasal dari istilah Jepang jinrikisha, yang digunakan untuk menyebut becak bertenaga manusia ini. Bagi yang sudah capek jalan kaki atau ingin merasakan sensasi berbeda saat mengelilingi hutan bambu, bisa jadi rickshaw solusinya! *bukan promo* hehehe.. .Oh ya meskipun rickshaw ini sangat berat, namun penariknya ada juga yang wanita loh! Nggak cuman pria saja.
![](https://www.paspergi.com/wp-content/uploads/2024/12/Rickshaw.jpg)
Mana tim jalan kaki? Angkat kaki tangan! Dari dermaga jaraknya kira – kira satu kilometer lagi untuk sampai ke hutan bambu. Bagi orang Jepang bambu melambangkan kekuatan dan kemakmuran, sehingga dilindungi oleh pemerintah dan penduduk setempat. Hutan bambu Arashiyama atau hutan bambu Sagano ini buka 24 jam dan tanpa tiket masuk, jadi kalian bisa datang ke sini kapan saja. Meskipun ada waktu – waktu tertentu yang membuat hutan ini terlihat lebih cantik. Seperti saat matahari bersinar cerah, membuat cahaya yang masuk melalui pepohonan terlihat sangat indah. Namun sebaliknya, saat cuaca mendung tempat ini menjadi gelap bahkan di siang hari. Mungkin pagi dan sore hari saat matahari terbenam adalah waktu yang tepat untuk berkunjung ke sini.
Sampai dengan tersesat
Buat yang jalan kaki menuju ke hutan bambu ini bisa lihat di maps rutenya. Pengalaman saya kemarin pas nggak ada internet dan saya cuman jalan lurus aja, ehh.. ternyata kelewatan *haha* Karena dari jalan raya nggak ada semacam pintu gerbang, cuman seperti gang yang di bagian kanan kirinya banyak kios makanan. Dan setelah saya berjalan dari depan gang masuk ke dalam, mulai terlihat deretan pohon bambu yang tertata rapi di kedua sisi jalan. Jalan setapaknya pun sudah diaspal rapi jadi aman buat jalan – jalan dan tentunya kita nggak bakal tersesat.
![](https://www.paspergi.com/wp-content/uploads/2024/12/Arashiyama-1024x486.jpg)
Sebenarnya kalau pas sepi mungkin asyik juga nih berburu foto di sini. Suasananya mungkin bakalan tenang, teduh dan ditambah suara daun bambu yang menyenangkan saat tertiup angin. Tapi kami berkunjung ke hutan ini sekitar jam setengah lima sore dan ramai pengunjung. Jadi kami mencari tempat yang agak sepi untuk berfoto sebentar saja.
Sayang seribu sayang
Sayang sekalii.. karena sudah kesorean Tenryuji Temple nya keburu tutup deh! Padahal cuman sebelahnya hutan bambu saja *hiks*. Tapi saya tetap mau sedikit cerita nih, berdasarkan dari informasi yang saya dapat.
Tenryu – ji sudah dibangun sejak tahun 1339 oleh Ashikaga Takauji. Dulunya Tenryu – ji merupakan kompleks kuil yang sangat besar, namun seiring berjalannya waktu hanya ada beberapa bangunan yang tersisa akibat dari perang dan kebakaran. Meski begitu ada yang tidak berubah selama berabad – abad dari kuil ini, yaitu taman Sogenchi. Taman ini adalah salah satu taman lanskap tradisional Jepang yang didesain oleh Muso Soseki, seorang biksu dan desainer taman yang terkenal. Desain taman Sogenchi terkenal dengan penggunaan teknik tradisional shakkei atau “meminjam pemandangan”, yang menggabungkan pemandangan pegunungan Arashiyama ke dalam desain taman.
![](https://www.paspergi.com/wp-content/uploads/2024/12/Tenryuji-1024x383.jpg)
Keindahan dari taman inilah yang jadi salah satu alasan buat mengunjungi kuil Tenryu – ji, terutama saat musim gugur. Semoga suatu saat saya punya kesempatan pergi ke sini lagi, Aminn…!
Tidak hanya kuil Tenryuji, bahkan Nishiki Market pun terlanjur tutup *HIKS*. Padahal pasar ini terkenal sebagai “Kyoto’s Kitchen” alias dapurnya kota Kyoto. Jadi di pasar ini selain bisa mencicipi berbagai macam kuliner yang terkenal di Kyoto, kita juga bisa belanja peralatan masak juga. Okay.. next aja ya! Semoga ada kesempatan lagi 🙂 (SEPTEMBER 2023)
Next >> Part 3. - Kyoto
![](https://www.paspergi.com/wp-content/uploads/2025/01/Nara_Deer-2-75x75.jpg)
![](https://www.paspergi.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG20230924140007-75x75.jpg)
Anda Mungkin Suka Juga
![](https://www.paspergi.com/wp-content/uploads/2025/01/Nara_Deer-2-500x330.jpg)
Jepang 2023 (Part. 3) – Kyoto
05/01/2025![](https://www.paspergi.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG20230924140007-500x330.jpg)
Jepang 2023 (Part. 1) – Kyoto
30/12/2024![](https://www.paspergi.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG20230924062107-500x330.jpg)