Malang (Part. 1) – CMC Tiga Warna

Setahun kemudian..

Akhirnya liburan lagii… *terharu*. Bersyukur keadaan negara ini sudah membaik, jadi kami bisa jalan – jalan lagi πŸ˜€ . Sedikit cerita nih, saya sempat terinfeksi covid-19. Kok bisa? Sudah mengikuti protokol belum? Dibilang belum enggak juga sih hehehe… Ceritanya saya mau sarapan, dan sudah memilih warung yang sepi. Waktu hampir selesai makan, eh.. ada tamu yang datang dan duduk di depan saya, bersin pula. Lalu? yaaa.. gitu deh. Sebuah pengalaman yang sangat berharga tentang pentingnya menggunakan masker dan menjaga jarak. Jangan sampai kesalahan saya terulang lagi πŸ™‚

OK! Karena keadaan sudah lebih baik, saatnya mewujudkan salah satu dariΒ list yang kami inginkan πŸ˜€ .Kita pergi ke manaa? MALANG LAGI!! Jangan bosan ya, karena masih banyak tempat bagus yang belum saya jelajahi di kota ini hehehe… Kali ini ada tiga tempat yang kami kunjungi yaitu CMC Tiga WarnaΒ (Clungup Mangrove Conservation Tiga Warna), Jatim Park 3Β danΒ Sumber Sira. Yuk mari kita bahas satu persatu..

Persiapan

Sebelum cerita kesana kemari saya cerita dulu persiapan ke CMC Tiga Warna. Bagi saya tempat ini sangat menarik karena jumlah pengunjungnya dibatasi. Hari Kamis pun digunakan untuk kerja bakti membersihkan pantai, jadi tiap Kamis libur ya. Berarti tempatnya bersih dong? Yes! Tempat ini memang bersih dan sangat indah *jempol*Β 

Pertama saya mencari informasi tentang cara reservasi. Kalian bisa search dengan kata kunci β€œCMC Tiga Warna” untuk menemukan akun media sosial mereka. Atau lebih mudahnya klik di sini. Kalian bisa langsung menghubungi nomor yang tertera untuk reservasi dan informasi lainnya (biasanya hari besar tutup). Di aplikasi chat mereka ada harga per paket, dan tersedia dua paket yang bisa kalian pilih.

Paket pertama (CMC Healing & Education Package)

Wisatawan jalan kaki menuju Pantai Clungup untuk pembibitan mangrove, kemudian main kano di Pantai Gatra, dan terakhir snorkeling di Pantai Tiga Warna. Setelah itu naik perahu kembali ke PPP Pondok Dadap. Harga paket sudah termasuk tiket masuk, bibit mangrove, kano, snorkeling, makan siang, pemandu dan perahu pulang.

Bibit mangrove siap ditanam πŸ™‚

Paket kedua (CMC Fun Journey on Boat Package)

Wisatawan naik perahu ke Pantai Tiga Warna. Di sana kalian bisa snorkeling, foto – foto dan telah disediakan makan siang juga. Setelah itu naik perahu kembali ke PPP Pondok Dadap. Harga paket sudah termasuk tiket masuk, snorkeling, makan siang, pemandu dan perahu pulang pergi.

Ada pemandunya? Betul! Kalau ke sini wajib pakai pemandu. Dan satu pemandu untuk sepuluh orang. Kalau yang datang di bawah sepuluh orang? Boleh dong! hanya saja biaya per orangnya jadi lebih mahal. Tapi percaya deh, semuanya terbayar dengan pemandangan yang indah πŸ˜‰

Kembali ke curhatan saya

Saya reservasi untuk hari Rabu jam sembilan pagi dan memilih paket pertama. Kode booking yang didapat setelah melakukan pembayaran wajib kalian tunjukkan di pos pertama. Kalian bisa mempersiapkan barang bawaan terlebih dahulu karena semakin dekat ke pantai semakin sedikit warung dan toko. Yang mungkin kalian butuhkan antara lain topi, kacamata, sunblock, pakaian ganti dan pakaian renang. Minuman dan snack juga bisa kalian bawa tapi jangan lupa sampahnya dibawa lagi atau kalian kena denda πŸ˜€

Sebaiknya kalian berangkat lebih pagi karena perjalanan dari kota Malang masih sekitar dua setengah jam. Jalan menuju ke sana pun naik turun dan berkelok – kelok. Waktu itu kami berangkat kesiangan dan akhirnya terlambat 45 menit *moloorrr* hehehe.. .Setelah sampai kami langsung menuju pos pertama untuk mengurus data. Kami berangkat ke pos dua naik ojek untuk mempersingkat waktu (sebenarnya bisa jalan kaki sekitar 1km) dan tarifnya lima ribu rupiah per orang. Sampai di pos dua barang bawaan kita dicek mana yang berpotensi menjadi sampah, dan akan dicek ulang saat kembali nanti. Oh ya, kalian tidak perlu bingung untuk urusan toilet, karena di pos satu, pos dua, Pantai Gatra dan Pantai Tiga Warna ada toiletnya semua.

Pos dua
Toilet di pos pertama

Beberapa hal baru

Di pos dua ini kami bertemu dengan pemandu yang akan membimbing selama perjalanan. Setelah itu kami berjalan ke tempat pembibitan mangrove. Jaraknya sangat dekat hanya sekitar lima menit saja. Jalannya sudah berupa paving tapi kalau mulai berubah jadi pasir, berarti kalian sudah sampai πŸ˜€

Sampai di sana kami melihat ada yang aneh dengan pasirnya. Banyak lubang – lubang kecil dan punya motif yang unik. Kemudian pemandu kami menjelaskan kalau motif yang unik itu adalah jejak kepiting. Dan ternyata memang benar ada beberapa kepiting kecil yang keluar dari lubang – lubang itu.Β 

Pasirnya bermotif
Kepiting kecil

Selain itu ada hal unik lagi ketika kami menanam mangrove. Kami melihat ada banyak ikan kecil yang berjalan di darat. Dan ternyata itu adalah ikan glodok atau tembakul. Kalian pernah tahu ikan ini? Ikan glodok bisa hidup di air dan darat sehingga termasuk amfibi. Habitat dari ikan ini adalah tanah berlumpur dan hutan mangrove. Cukup unik ya! Setiap kali menikmati alam, selalu saja ada hal baru yang bisa saya pelajari. Thank God! πŸ™‚

Ada banyak ikan glodoknya πŸ™‚

DariΒ  tempat pembibitan menuju ke Pantai Clungup jaraknya sangat dekat. Kali ini jalurnya berupa rerumputan dengan pepohonan yang rindang. Rasanya sejuk sekali setelah panas terik di tempat pembibitan.Β 

Tiba di Pantai Clungup kami melihat ada satu pohon bakau yang tumbuh di pinggir pantai. Sekilas nampak biasa namun setelah diamati, pohon ini dikelilingi oleh akar – akar yang tumbuh dari dalam pasir. Kalau saya sih baru pertama kali lihat dan ternyata ini adalah akar napas. Fungsinya antara lain membantu pernapasan tumbuhan dan menopang batang agar tetap tegak. Keren kan πŸ˜€

Ngomong – ngomong, kalian pernah penasaran nggak kenapa pohon bakau bisa hidup di air asin? Semoga artikel ini bisa menjawab rasa penasaran kalian πŸ˜‰ .Setelah membaca artikel tersebut, saya merasa bahwa Tuhan sangatlah hebat! Setiap ciptaan – Nya sudah dikaruniai kemampuan untuk beradaptasi. Apalagi kita sebagai manusia, ciptaan yang sangat dikasihi – Nya. Alam selalu mampu menceritakan kehebatan Sang Pencipta πŸ˜€Β 

Pertama kali main kano!

Sudah nggak sabar main kano nih. Lanjut berjalan kaki ke Pantai Gatra kurang lebih sepuluh menit. Jalan ke Pantai Gatra termasuk datar meskipun awalnya agak menanjak. Jalannya sudah berupa paving dan ada yang masih berupa tanah. Saat air laut sudah mulai terlihat dari kejauhan, itu tandanya kami sudah sampai! Yang sudah lapar bisa ke warung dulu, yang mau langsung basah – basahan segera ganti baju di toilet πŸ™‚

Sebelum main kano kami diajari dulu cara mendayung karena ini pengalaman pertama kami. Masing – masing kano diisi dua orang, jadi yang terpenting adalah kekompakan. Asyik banget deh! Saya sampai hampir nabrak karang juga huahaha.. parah! Menikmati angin pantai, langit biru dan deburan ombak sambil mendayung kano. The real healing πŸ˜€ .Oh ya ada yang perlu kalian ingat, jangan sampai mendayung kano terlalu ke tengah laut. Itu sangat berbahaya dan pernah ada yang hampir tenggelam loh! πŸ™

Menuju ke Pantai Tiga Warna

Puas main kano, kita lanjut snorkeling di Pantai Tiga Warna πŸ˜‰ .Kali ini jalannya agak naik turun dan jaraknya lebih jauh, sekitar satu setengah kilometer. Tapi jalan – jalan di sini nggak bikin bosan karena tempatnya masih asli.Β 

Di sebelah kanan dan kiri jalan juga penuh dengan berbagai macam pohon seperti pohon sirsat, kopi, pisang, kelapa, bakau juga nanas. Di sepanjang perjalanan kalian akan melihat banyak buah kelapa jatuh karena “korban” dari para tupai. Tempat ini juga bersih karena dikelola oleh penduduk setempat atas inisiatif mereka sendiri, keren ya! πŸ™‚

Ada nanas nih πŸ™‚
Kelapa "korban tupai"

Sekitar setengah jam jalan kaki, akhirnya kami sampai di Pantai Tiga Warna hampir jam satu siang. Jamnya pas banget buat isi perut dan kebetulan sudah mulai keroncongan πŸ˜€ .Kami dapat nasi box plus es kelapa muda buat makan siang. Menurut saya worth it banget dan rasanya juga enak. Setelah selesai makan jangan lupa dirapikan sampahnya. Mari kita sama – sama menjaga kebersihan lingkungan di manapun juga πŸ™‚

Maaf ya sudah saya cicipi dulu πŸ˜€

Hai, ikan!

Bagi yang tidak snorkeling kalian bisa foto – foto di atas atau sekedar bersantai sambil menikmati pemandangan. Bagi yang mau snorkeling langsung saja naik ke atas dan ganti baju di toilet.

Setelah itu kita mulai snorkeling! Asyik banget sudah lama nggak ketemu ikan – ikan kecil yang cantik dan berwarna – warni πŸ™‚ .Selain terumbu karang alami ada juga terumbu karang buatan, tapi sedang rusak akibat cuaca buruk. Ngomong – ngomong soal cuaca, snorkeling kali ini terhalang awan mendung sehingga airnya jadi kurang jernih πŸ™ .Selain itu ada kendala juga di waterproof case saya. Mungkin karena case nya β€œkembung” atau ada udara di dalamnya sehingga tidak bisa digunakan untuk mengambil foto. Tapi overall pengalaman snorkeling kali ini, siipp deh πŸ˜€

Kelihatan tiga warnanya kan?

Selesai snorkeling kita menuju ke dermaga dan siap diantar speedboat kembali ke PPP Pondok Dadap. Sampai di sana kita naik ojek lagi menuju ke parkiran. Karena jaraknya cukup jauh, kali ini tarifnya sepuluh ribu rupiah per orang.

Nunggu speedboat datang

Kegiatan kami hari ini cukup sampai di sini. Hari sudah semakin sore dan saatnya kembali ke hotel untuk beristirahat. Besok ke mana nih? Baca artikel selanjutnya dong! See you tommorow.. πŸ˜€Β (APRIL 2022)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *