Bukit Mongkrang

Ngadem dulu…

Daripada panas – panasan di rumah, mendingan ngisi liburan di Tawangmangu aja sekalian ngadem.. hehehe. Sekarang ini, Tawangmangu sudah sangat ramai dengan tempat wisata. Restoran – restoran pun semakin menjamur di sepanjang jalan tembus alternatif. Cocok sekali buat yang ingin bersantai sambil menikmati angin sejuk pegunungan. Namun saya dan rombongan memilih cara yang lebih berbeda untuk menikmati pemandangan alam di sini, yaitu sambil mendaki Bukit Mongkrang.

Hari sebelumnya, kami sudah menginap di Tawangmangu. Dan besok paginya kami berangkat sekitar jam setengah tujuh pagi, menuju Bukit Mongkrang lewat jalan tembus alternatif. Oh ya, sebelum berangkat tidak lupa saya isi perut dulu, cukup dengan secangkir susu hangat atau roti. Tidak perlu sampai terlalu kenyang, daripada suduken. You know what I mean? 😀 . Kalau saya, yang penting membawa makanan manis, seperti roti atau coklat untuk supply tenaga saat mendaki. Jangan lupa membawa topi, jaket atau trekking pole jika dibutuhkan. Dan yang paling penting adalah alas kaki. Usahakan memakai sepatu yang solnya bergerigi agar tidak mudah terpeleset.

Kok sepi?

Bagi yang baru pertama kali kesini seperti saya, mungkin agak bingung karena petunjuknya kurang jelas. Yang paling mudah, sebelum wihara kalian belok ke kanan. Kami juga sempat bingung dan bertanya ke penduduk setempat. Ternyata benar, jalan menuju ke parkiran agak curam dan sangat sempit, hanya cukup buat satu mobil. Tapi tenang saja, lapangan parkirnya sudah cukup luas dan ada banyak warung di sekitar sana.

Tutup semua nih 😀

Kami sampai di parkiran sekitar jam tujuh kurang dan menuju ke loket. Disambut dengan angin dingin yang bercampur dengan hangatnya matahari, juga pemandangan sawah di sekitar membuat kami semakin bersemangat. Setelah berjalan tidak terlalu jauh, akhirnya kami sampai di loket dan ternyata tidak ada orang sama sekali. Kok bisa? Ternyata saya kesana pas hari pertama lebaran, jadi nggak ada orang sama sekali.. sepi! Ya udah, lanjut jalan aja 😀 . Sebenarnya ada biaya masuk (habis lihat dari blog tetangga 😀 ) yaitu sepuluh ribu rupiah per orang, dan lima belas ribu rupiah per orang kalau mau berkemah.

Jalur pendakian Bukit Mongkrang sangat jelas dan cukup lebar, cocok bagi pemula atau yang belum pernah mendaki. Jangan lupa memilih waktu yang tepat untuk mendaki karena saat musim penghujan, tanahnya akan becek. Dan saat musim kemarau karena tanahnya kering, kita akan mudah terpeleset. Kebetulan saya datang di waktu yang sangat tepat, saat tanahnya masih padat.

Naik naik ke puncak bukit

Jarak tempuh ke Bukit Candi 1, kira – kira membutuhkan waktu sekitar satu jam. Karena saya sudah lama tidak berolahraga, akhirnya banyak istirahat. Jadi butuh waktu lebih lama deh 🙂 . Di sepanjang jalur pendakian juga ada warung, kalau kalian mau beristirahat sejenak. Sambil menikmati keindahan Gunung Lawu di sisi utara, ternyata ada juga deretan pegunungan lain di sisi barat. Seperti melayang di atas awan, ada Gunung Merapi dan Merbabu yang sempat terlihat. Keren banget pemandangannya!

Seharusnya di sebelah kiri ada deretan pegunungan yang terlihat kecil

Kalau jalan semakin curam, itu tandanya kalian sudah hampir sampai di Bukit Candi 1. Tanahnya pun semakin kering, hati – hati supaya tidak terpeleset. Sekitar dua jam pendakian, akhirnya sampai juga. Pendakian ini mengingatkan saya supaya rajin berolahraga *tobat*. Biasanya di Bukit Candi 1 ini ada banyak orang yang berkemah. Berhubung saya datang di hari pertama lebaran, tempat ini sepi sekali dan tidak ada yang berkemah. Hanya ada rombongan kami dan dua rombongan lain. Seperti milik pribadi nih.. hehehe 🙂

Sampai di Bukit Candi 1, kalian bisa lanjut ke Bukit Candi 2 atau ke Puncak Mongkrang. Bagi yang belum capek kalian bisa naik ke puncak Mongkrang, karena masih butuh waktu sekitar 45 menit lagi. Kalau yang ingin berfoto ria dengan pemandangan yang lebih luas bisa ke Bukit Candi 2. Tempatnya sangat dekat dari Bukit Candi 1, hanya sekitar 5 menit saja. Sambil berfoto – foto, kami merasa hanya jadi sebagian kecil dari alam yang luas ini, hanya bisa bersyukur atas ciptaan – Nya yang Agung. Pemandangan disini sangat indah dan saya sangat menikmatinya, kadang sampai lupa dengan urusan dokumentasi.. maklum ya 😀

Hari semakin siang dan matahari semakin terik, kami bergegas turun ke bawah karena perut juga mulai keroncongan..hehehe. Oh ya, barangkali kalian mau lihat – lihat dulu IG mereka sebelum berkunjung 🙂 . Yang perlu diingat sebelum kemanapun kalian berkunjung. Jangan buang sampah di sembarangan tempat, dan tetap jaga kebersihan dimanapun kalian berada. Tetap patuhi protokol kesehatan demi kebaikan bersama. See you! 😀 (MEI 2021)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *