Tips Membuat Visa Schengen (via Belanda)

Apa itu visa Schengen?

 

Setelah paspor baru jadi, lanjut ke langkah berikutnya nih! Yaitu mengajukan visa Schengen. Wait! Btw, ada yang sudah tau visa Schengen itu apa? Visa yang diperlukan untuk melakukan kunjungan ke negara wilayah Schengen. Negara mana saja yang termasuk? Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, Swiss, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Swiss.

Visa Schengen dibagi menjadi dua macam, yaitu single entry dan multiple entry. Bagi kalian yang hanya melakukan sekali perjalanan dan di wilayah Schengen saja, silahkan pilih visa single entry (saya pilih ini, emangnya mau ke mana? Lihat dulu dong diterima apa nggak huehehe..). Sedangkan visa multiple entry bisa digunakan untuk beberapa kali, baik di wilayah Schengen maupun non Schengen.

Cara apply visa nya gimana?

 

Seperti biasanya saya mau curhat dulu ya, barangkali bisa jadi inspirasi wahaha.. .Jadi awal mulanya saya nggak tahu apa – apa nih tentang visa Schengen, pernah denger juga enggak *hiks*. Karena entah berawal darimana, kami diajak ke Eropa dan ternyata pas ada rejeki, okelah kita coba apply visa Schengen.

Area Schengen kan ada banyak negara, lalu kami mau apply visa lewat negara mana? Ini yang perlu kalian perhatikan. Negara yang kalian pilih adalah negara tujuan pertama atau negara yang paling lama kamu kunjungi. Contohnya berdasarkan itinerary kami, saya tiba di Jerman dan tinggal paling lama di Belanda, jadi saya bisa pilih apply visa Jerman atau Belanda. Tapi saya pilih apply visa Belanda karena “katanya” lebih mudah, tapi menurut pengalaman saya memang nggak ribet sih, lebih ribetan saya daripada agen nya 😀 Agen? Ya, kita melalui VFS Global untuk apply visa Belanda.

Syaratnya apa saja?

 

Syarat pengajuan visa Schengen kurang lebih sama, meskipun ada perbedaan dari setiap kedutaan. Contoh kasusnya saya apply visa Belanda, semua dokumen sudah saya siapkan bersama copy nya, tapi beberapa dokumen copy dan hasil terjemahan asli dikembalikan lagi. Sedangkan saudara saya yang apply visa Jerman, hasil terjemahan aslinya diminta dan itinerary nya juga harus detail. Tapi karena saya apply visa Belanda, maka saya akan menjelaskan syarat yang dibutuhkan menurut Kedutaan Belanda 🙂

Syaratnya secara umum adalah :

  1. Formulir permohonan visa
  •  Buat akun di sini.   
  • Saran saya untuk mengakses situs tersebut, lebih baik menggunakan desktop karena tampilannya lebih optimal.
  • Isi data diri dengan lengkap dan benar (siapkan KTP dan Paspor).
  • Setiap form masih bisa diedit selama dalam bentuk draft. Kalau sudah terlanjur selesai dan ada data yang salah, kalian bisa duplicate formulir dan hasil duplikasinya bisa kalian edit.
  • Kalau sudah selesai, silahkan dicetak hitam putih.
 
  1. Paspor asli, dengan syarat :
  • Masih berlaku minimal 3 bulan sejak tanggal kalian meninggalkan area Schengen.
  • Harus memiliki 2 halaman visa kosong.
  • Tidak boleh dikeluarkan lebih dari 10 tahun yang lalu.
 
  1. Pas foto terbaru (tidak lebih dari 6 bulan sebelumnya)
  • Background putih, jadi jangan menggunakan pakaian putih dan pakailah pakaian berkerah.
  • Saran saya lebih baik foto di studio foto, karena mereka lebih paham persyaratannya.
 
  1. Bukti keuangan dan Dokumen identitas
  • Untuk bukti keuangan kalian bisa melampirkan surat rekomendasi bank, rekening koran 3 bulan atau slip gaji 3 bulan terakhir dan surat keterangan kerja dari perusahaan (tergantung kebutuhan kalian).
  • Sedangkan untuk saldo minimal, tidak ada batasan yang jelas.
  • Surat sponsor dari pihak yang mendukung secara finansial. Contohnya, bagi yang belum bekerja seperti saya, bisa membuat surat sponsor yang isinya semua pengeluaran akan ditanggung oleh ibu saya. Berikut adalah contoh surat sponsor.
  • Dokumen Identitas yang dibutuhkan antara lain KTP, KK, Akte Lahir dan dokumen lain yang mendukung (contohnya : Akte Nikah, Surat Ganti Nama, SIUP (bagi yang punya usaha sendiri))
  • Dokumen dalam bahasa Indonesia dan bahasa lain WAJIB disertai dengan terjemahan resmi (boleh dalam Bahasa Inggris atau Belanda).
 
  1. Bukti perjalanan
  • Tiket pesawat, itinerary lengkap dan bukti pemesanan hotel atau surat undangan dari tuan rumah jika menginap di rumah saudara.
  • Itinerary biasanya berisi tanggal, tempat yang akan dikunjungi dan tempat menginap. Dan terakhir diberi tanggal permohonan dan tanda tangan pemohon. Ada kedutaan yang meminta itinerary agar dituliskan lebih detail, namun ada juga yang tidak. Berikut adalah contoh itinerary
  • Kalian bisa memilih tiket atau hotel yang masih bisa dibatalkan, supaya masih bisa diurus seandainya visa kalian ditolak.
 
  1. Asuransi perjalanan
  • Asuransi harus memiliki nilai pertanggungan minimal 30 ribu euro.

Untuk syarat lengkap visa turis bisa kalian cek di sini. Jangan lupa sekalian dicetak dan dikumpulkan bersama dokumen lain yang sudah disebutkan di atas. Dan untuk info selengkapnya silahkan cek di sini.

Lanjuuttt..!!

 

Setelah dokumen lengkap, kalian bisa membuat janji temu secara online dan melakukan pembayaran untuk biaya layanan VFS. Selain itu ada layanan tambahan SMS dan kurir (untuk pengembalian paspor) kalau dibutuhkan. Saran saya nggak usah pakai layanan SMS, karena nggak terlalu update. Kemarin paspor saya udah nyampe di rumah, eh.. baru besoknya ada SMS pemberitahuan kalau paspornya sudah bisa diambil *agak telat ya* 😀

Untuk apply visa Belanda kalian bisa memilih lokasi VFS Global di 3 kota yaitu Jakarta, Surabaya dan Bali. Kami melalui agen VFS Global yang ada di Surabaya, letaknya di Graha Bukopin lantai 10. Waktu itu saya dapat antrian jam 8.15 pagi dan jam 8 kurang saya sudah sampai di tempat. Saya juga sudah menyiapkan cerpen *tapi bohong* ,biar pas diwawancara sudah siap seratus persen. Dan ternyata waktu di sana nggak ada pertanyaan sama sekali wahaha.. .Jadi intinya, di sini kalian cuma mengumpulkan dokumen, dan tidak boleh foto atau telepon di dalam ruangan.

Seperti cerita saya sebelumnya, semua dokumen saya bawa bersama copy nya. Tapi beberapa dokumen copy, pas foto dan hasil terjemahan asli dikembalikan lagi. Hasil copy yang diminta hanya rekening koran dan surat rekomendasi bank saja. Lalu sebaiknya, apa perlu membawa copy an dokumen? Menurut saya perlu sih, daripada nanti ada yang kurang malah jadi ribet 😀

Setelah dokumen selesai dicek, kita membayar biaya pembuatan visa sebesar 80 euro per orang dewasa. Daripada bingung – bingung, kalau ditotal dari awal : layanan VFS + layanan SMS + layanan kurir + visa + tax 11%  totalnya sekitar 1.750.000 rupiah per orang. Setelah itu tinggal menunggu antrian biometrik, tapi tenang saja karena mengurus visa ini sangat cepat, bahkan kurang dari sejam.

15 hari kemudian..

 

*deg deg deg*

Saat menerima paket rasanya seperti gimana gitu hahaha.. .Mulailah kami membuka paket dan taraa.. akhirnya ada visa Schengen nempel di halaman paspor kami. Haduh.. bener – bener 15 hari yang bikin deg – deg an, dan hanya bisa bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan yang diberikan buat kami. Selanjutnya kita persiapan dulu apa yang harus dibawa, mau ke mana saja perginya (itinerary masih bisa diubah dikit – dikit), dan semua hal penting lainnya.

Semoga artikel saya bermanfaat dan sampai jumpa lagi 😀

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *