Goa Jomblang

Wisata ekstrem? Why not!

Ekstrem lagi! 😀 Kali ini kami berkunjung ke Goa Jomblang yang terletak di kecamatan Semanu, Gunung Kidul, Yogyakarta. Bagi yang masih asing dengan nama gua ini, percayalah tempat ini sangat ramai dengan turis mancanegara. Bahkan di antara sekitar 60 orang tamu hanya kami yang wisatawan lokal 😀 *serasa di Bali* #ngimpi

Tempat istirahat di Goa Jomblang

Goa Jomblang merupakan gua vertikal yang terbentuk dari proses geologi amblesnya tanah ke dasar bumi. Jadi untuk menyusuri gua ini kalian bakal turun ke kedalaman 60 meter hanya dengan seutas tali! Tidak usah membayangkan yang terlalu jauh ya karena sebenarnya aman – aman saja kok 😉 . Para petugas akan memasangkan perlengkapan dan kita cukup duduk manis sambil antri turun berdua – dua.

Turun ke Goa Jomblang

Persiapannya apa aja sih?

Sebelum berkunjung ke Goa Jomblang, saya reservasi terlebih dahulu di sini. Dengan biaya 500 ribu per orang (meskipun awalnya cukup mengagetkan 😀 ) ternyata fasilitas yang tersedia sangat sebanding dengan harganya. Mulai dari peralatan caving yang bersih dan cukup terawat, nasi box, welcome drink, tempat istirahat dan kamar mandi yang bersih.

Makan siang di Goa Jomblang

Sedikit catatan bagi yang belum pernah kesini, gua ini terletak di tengah ladang kering dan keadaan sekitarnya sepi sekali. Jalan menuju ke gua pun berupa jalur bebatuan terjal yang cukup mengocok perut. Jadi kalian tidak usah takut tersesat dan cukup ikuti peta saja. Bagi yang membawa kendaraan pribadi, saya sarankan pakai kendaraan yang agak tinggi.

Kami diinformasikan agar datang jam delapan pagi dan kami datang setengah jam sebelumnya. Namun ternyata saat kami sampai di sana sudah banyak tamu yang datang. Setelah registrasi kita bisa langsung memilih sepatu boot karena jumlah per ukuran terbatas (misalnya ukuran 36 hanya tersedia 5 pasang). Kebetulan saya dapat boot yang bawahnya terbuka jadi saat dipakai lumpurnya masuk. Beruntung saya menggunakan kaos kaki jadi kaki saya tidak terlalu kotor.

Antrian sepatu boot di Goa Jomblang
Langsung pilih aja sepatu boot nya 🙂

Caving dimulai! 😀

Sekitar jam 9 pagi kami mulai menuju ke mulut gua. Para petugas mulai mengecek keamanan peralatan dan setelah itu kami mulai diturunkan berdua – dua sesuai dengan absen tadi. Rasanya? Cukup mengerikan dan tidak berani melihat ke bawah 😀 .Padahal untuk turun hanya butuh waktu sekitar satu menit saja. Buat saya yang paling mengerikan adalah saat talinya berhenti sesaat, cuman bisa komat – kamit sambil bergelantungan *hahaha*. Saya termasuk santai meskipun jantung sudah mau copot *sok cool*. Pengunjung lain ada yang sambil teriak – teriak namun ada juga yang tenang sambil selfie, seru deh! 😀

Persiapan turun ke bawah
Kedalaman 60 meter dari bawah

Menurut saya akan lebih baik datang kesini saat musim kemarau. Selain jalurnya yang tidak terlalu licin, kesempatan mendapat “Cahaya Surga” pun lebih besar. Cahaya Surga ini hanya bisa kalian temukan saat matahari bersinar cerah tanpa terhalang awan dan sekitar tengah hari.

Setelah satu kelompok besar terkumpul di bawah, kita akan melanjutkan perjalanan ke arah gua. Kita akan turun melewati tangga dari tanah sampai ke kedalaman 30 meter lagi, jadi total kedalamannya 90 meter.

Suasana di kedalaman 60 meter
Di kedalaman 60 meter
Masuk ke mulut gua
Turun 30 meter lagi

Sampailah kami di mulut gua dan senter -senter mulai dihidupkan. Semakin masuk ke dalam lorong gua semakin gelap karena tidak ada cahaya sama sekali sehingga sering disebut kegelapan abadi. Di dalam sini tanahnya becek karena tetesan air dari langit – langit gua. Tetap berhati – hati karena mudah terpeleset dan sepatu juga makin lengket dengan tanah becek.

Jalan berupa tanah becek di dalam Goa Jomblang
Tanah becek di dalam Goa Jomblang

And.. this is it!

Sekitar 15 menit kemudian sampailah kita di tempat yang kita tunggu – tunggu. Cahaya Surga dari atas gua dan suara aliran sungai di bawah yang begitu deras menjadikan tempat ini sangat luar biasa. Menikmati pemandangan alam yang indah membuat saya teringat pada Sang Pencipta yang agung.

Batuan di dalam Goa Jomblang
Aliran sungai di dalam Goa Jomblang
Cahaya Surga di Goa Jomblang

Selesai menikmati pemandangan indah ini, kami mulai kembali melewati jalur yang tadi. Sempat muncul pertanyaan nggak kalau tadi kita diturunkan oleh satu dua orang saja lalu naiknya…? Ternyata di atas sana sudah ada lebih dari 30 orang yang siap menarik kita kembali ke atas. Naiknya pun mulus – mulus saja dan sudah tidak setakut tadi karena rasanya sudah lebih familiar 🙂 . Sampai di tempat peristirahatan sudah tersaji nasi box untuk makan siang 😀

Warga yang menarik kita ke atas di Goa Jomblang
Terima kasih atas bantuannya 😀

Pemandangan oke, sensasi ekstrem oke, fasilitas oke, kurang apa lagi untuk dikunjungi? 😉 (SEPTEMBER 2019)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *