Eropa 2024 (Part. 8) – Itali

// Itali : Roma//

Two days in Rome!

Dua hari berikutnya kami masih setia di kota Roma *halah* karena di tengah kota ini ada banyak tempat wisata yang letaknya berdekatan, seperti Trevi Fountain, Pantheon, Piazza Navona dan Castel Sant’Angelo. Tidak hanya itu, sebenarnya tempat – tempat ini juga berdekatan dengan Colosseum dan Basilika Santo Petrus yang kemarin kami kunjungi. Oh ya.. hari ini temen saya hampir kena scam lagi, jadi pesan saya adalah tetap waspada ya!

Air Mancur Barok

Di belakang gedung Palazzo Poli, terdapat air mancur bergaya Barok yang sangat terkenal di dunia yaitu Trevi Fountain. Namanya berasal dari kata Latin “trivium” yang berarti persimpangan tiga jalan, atau dengan kata lain air mancur ini merupakan titik temu dari tiga jalan. Air mancur Trevi dirancang oleh seorang arsitek bernama Nicola Salvi, meskipun pengerjaannya diselesaikan oleh Giuseppe Pannini. Di bagian tengah air mancur, terdapat patung dewa Neptunus mengendarai kereta berbentuk kerang yang ditarik oleh dua ekor kuda dan triton. Sejak dibuka pada tahun 1762, air mancur ini sudah mengalami dua kali perbaikan dan puncak restorasi terbesarnya pada tahun 2014.

Trevi Fountain

Tempat ini sangat ramai dan padat pengunjung, jadi lebih baik datang ke sini saat pagi hari dan menghindari weekend. Saking ramainya, perlu perjuangan besar agar bisa berfoto dengan latar belakang bagian tengah Trevi Fountain. Kalau mau agak sepi, bisa ke bagian kanan air mancur yang nggak terlalu padat pengunjung.

Ramainya sampai seperti ini

Selain itu, ada tradisi yang paling terkenal dan melekat dengan tempat ini yaitu melemparkan koin ke dalam air mancur. Tapi.. dengan cara tangan kanan di atas bahu kiri sambil membelakangi air mancur. Bolehlah ikutan lempar koin, siapa tahu keinginan kita terwujud *halah* tapi jangan sampai koinnya kelempar orang lain ya 😀 Lalu.. apa koinnya lama – lama nggak menumpuk? Tenang saja, nantinya koin – koin itu akan dikumpulkan dan digunakan untuk kegiatan amal.

Kuil yang menjadi gereja

Dari Trevi Fountain kami jalan kaki menuju ke Pantheon, sebuah bangunan bekas kuil Romawi yang dibangun oleh Marcus Vipsanius Agrippa pada tahun 27 SM. Hal ini diperkuat dengan tulisan dalam bahasa Latin “M.AGRIPPA.L.F.COS.TERTIVM.FECIT” (Marcus Agrippa, putra Lucius, membangun bangunan ini saat menjadi konsul untuk ketiga kalinya) yang berada di depan kuil. Namun karena mengalami kebakaran, Pantheon yang berdiri sekarang ini merupakan hasil rekonstruksi oleh kaisar Hadrian. Dan sejak tahun 609 M bangunan ini beralih fungsi menjadi sebuah gereja, yang bernama Basilica Santa Maria ad Martyres.

Alun - alun di depan Pantheon ini bernama Piazza della Rotonda

Selain termasuk bangunan kuno yang paling terawat, Pantheon juga memiliki keistimewaan pada bagian kubahnya. Kubah Pantheon merupakan kubah beton tanpa tulangan terbesar di dunia dan di bagian tengahnya terdapat oculus (lubang) berdiameter 9 meter. Bangunan ini juga menjadi makam bagi raja – raja Itali dan seniman Raphael. Kami nggak sempat masuk ke dalam karena antriannya cukup panjang dan sangat ramai pengunjung.

The next day

Hari terakhir liburan! *hiks* Karena penerbangan kami masih malam hari, jadi siangnya bisa jalan – jalan dulu ke Piazza Navona dan Castel Sant’Angelo. Seperti yang kemarin kalau sudah agak siang, baik tempat wisata maupun jalannya sudah cukup ramai. Alhasil mencari tempat parkir pun perlu perjuangan hahaha.. jadi kalau bisa dapat tempat parkir, mending jalan kaki ke tempat wisatanya.

// Itali : Roma//

Alun – alun sisa stadion

Kami mulai dulu dari Piazza Navona, sebuah alun – alun bergaya Barok yang berdiri di atas sisa – sisa Stadio di Domiziano. Dulunya stadion berkapasitas 30.000 kursi ini merupakan tempat penyelenggaraan pertandingan. Sisa – sisa struktur kunonya yang berada di bawah permukaan jalan, masih bisa terlihat dari bawah bangunan modern.

Sisa bangunan yang berada di bawah jalan

Di alun – alun ini terdapat tiga buah air mancur. Di bagian tengah terdapat Fontana dei Quattro Fiumi (Air Mancur Empat Sungai). Air mancur ini memiliki sebuah obelisk setinggi 16 meter. Selain itu terdapat empat buah patung yang melambangkan sungai – sungai terpenting di beberapa benua (Sungai Nil, Sungai Gangga, Sungai Donau dan Sungai La plata), di mana agama Kristen telah menyebar. Kemudian ada Fontana del Moro (Air Mancur Kerang) yang berada di sisi selatan, dan Fontana del Nettuno (Air Mancur Neptunus) di sisi utara alun – alun.

(kiri) Fontana dei Quattro Fiumi ; (kanan) Fontana del Nettuno

Selain pemandangan air mancur, kami menjumpai sebuah gereja yang berada di tengah Piazza Navona yaitu Gereja Sant’Agnese di Agone. Gereja ini dibangun di tempat Agnese muda menjadi martir. Di sebelahnya juga terdapat Palazzo Pamphilj yang sekarang menjadi Kedutaan Besar Brasil.

Gereja Sant'Agnese di Agone

Benteng?

Mendengar nama kastil Sant’Angelo, yang pertama kali muncul dalam pikirkan saya adalah sebuah benteng. Namun ternyata bangunan ini memiliki sejarah yang panjang. Meskipun memang pernah difungsikan sebagai benteng, sebenarnya kastil Sant’Angelo adalah makam dari Kaisar Hadrianus (The Mausoleum of Hadrian). Makam ini menyimpan abu Kaisar Hadrianus yang meninggal setahun sebelum tempat ini selesai dibangun, dan juga istrinya Vibia Sabina. Makam yang terletak di tepi kanan sungai Tiber ini, selesai dibangun oleh Antoninus Pius pada tahun 139 Masehi.

Sungai Tiber

Sekitar tahun 403 Masehi, pemakaman ini sempat beralihfungsi menjadi benteng pertahanan. Kemudian pada abad ke 14 Masehi, Para Paus mengubah bangunan ini menjadi kastil. Dan berkat Paus Nicholas III kastil ini terhubung dengan Basilika Santo Petrus, melalui sebuah koridor berbenteng yang disebut “Passetto di Borgo”. Dan selanjutnya, bangunan ini juga sempat digunakan sebagai penjara dan juga museum. Sekarang Museum Nasional Castel Sant’Angelo menyimpan berbagai koleksi keramik, lukisan, senjata, pahatan dan lainnya.

Kastil Sant'Angelo

Mengapa makam Kaisar Handrian ini bernama kastil Sant’Angelo? Ternyata nama tempat ini terkait dengan sebuah legenda tentang kemunculan Malaikat Tertinggi Michael di atas kastil, yang menjadi tanda berakhirnya wabah penyakit pada tahun 590 Masehi. Patung Malaikat di puncak kastil ini pun telah mengalami beberapa kali kerusakan karena berbagai bencana. Dan patung yang ada sekarang, merupakan sebuah patung perunggu karya Flemish Peter Anton von Verschaffelt pada tahun 1753.

Kali ini kami juga tidak masuk ke dalam karena tempatnya cukup ramai, dan saat menyeberangi jembatan menuju ke sana, teman saya hampir kena bracelet scam. Jadi ketika ada orang yang melempar gelang, jangan pernah diambil! Anggap saja tidak melihat mereka. Mungkin terdengar kasar, tapi itulah cara terbaik untuk menghadapi mereka.

Pulang!

Waktu udah semakin mepet, saatnya kami beli tiramisu *upss* Mumpung pergi ke Itali, mesti nyobain salah satu makanan khasnya yang ternyata enak banget 😀 Selanjutnya kami langsung menuju ke Fiumicino Airport dan mengembalikan mobil ke tempat rental. Oh ya.. karena kali ini koper teman saya pecah, jadi kami sempat mencari informasi tentang baggage wrap. Ternyata di bandara ini ada fasilitas baggage wrap mulai dari harga 13, 18 sampai 24 euro.

Tiramisu, baggage wrap and.. goodbye 😀

Liburan kali ini memang telah usai. Namun berkat Tuhan selalu melimpah atas kami, baik saat berangkat, selama perjalanan maupun sampai pulang ke rumah masing – masing. Semoga kalian semua juga selalu dalam perlindungan Tuhan. Sekian cerita saya kali ini, sampai ketemu lagi di perjalanan kami selanjutnya ya! 😀 (APRIL 2024)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *