Eropa 2024

Hmm..

Long time no see! hehehe.. Masih bingung nih mau mulai cerita dari mana. Tahun ini saya diberi kesempatan lagi oleh Tuhan untuk pergi ke Eropa. Bingung, speechless, nggak nyangka dan cuman bisa mengucap syukur aja. Karena sama seperti sebelumnya, semua selalu berawal dari saudara saya yang hobi hunting tiket murah. Semua juga langsung diurus serba sat – set, sampai akhirnya udah beli tiket dan tinggal mengurus visa Schengen.

Pengajuan Visa

Kali ini kami akan mengunjungi Italia dan Yunani. Sama seperti yang saya ceritakan di artikel sebelumnya, kami bisa memilih melalui kedutaan mana untuk pengajuan visa Schengen ini. Karena rute tiket penerbangannya dari Jakarta menuju ke Yunani, jadi kami apply visa Yunani. Kalau apply visa Italia? Bisa juga, kalau Italia adalah negara yang paling lama dikunjungi. Namun ada sedikit bocoran nih! Sepertinya apply visa Italia tidak semudah yang dibayangkan. Karena harus membuat janji temu langsung di kedutaan dan tidak bisa dibantu oleh travel agent.

Di sisi lain, saya pikir apply visa Yunani cukup “menguntungkan” bagi saya. Mengingat tahun kemarin saya sudah memiliki visa Belanda, berarti nggak usah biometrik ulang dong? Kan masih di bawah lima tahun. Tapi ternyata… kenyataan nggak seindah bayangan. Untuk apply visa Yunani kami diwajibkan biometrik ulang *fiuhh*. Akhirnya kami harus pergi ke Jakarta lagi deh!

Secara umum, dokumen yang dibutuhkan untuk apply visa Yunani masih sama dengan persyaratan visa Belanda sebelumnya. Untuk hasil terjemahan dari dokumen penting sepertinya tidak dibutuhkan, namun tetap bisa kalian bawa untuk berjaga – jaga. Selain itu hasil terjemahan juga tidak perlu diperbaharui selama tidak ada perubahan data. Jadi masih bisa pakai hasil terjemahan yang kemarin. Kalau ada dokumen yang kurang di – copy, tenang saja di VFS ini ada bagian fotocopy. Untuk pengisian formulir dan pembuatan janji temu, bisa membuat akun terlebih dahulu.

Jangan lupa baca setiap detail informasi yang mereka sampaikan. Mengapa? Awalnya kami sempat agak santai, sampai akhirnya terjadi sedikit kehebohan. Kok bisa? Saya lanjut cerita lagi nih…

Galauu..

Seperti informasi yang tercantum, pengajuan visa sudah bisa dilakukan sejak enam bulan sebelum keberangkatan. Dan waktu yang dibutuhkan untuk proses permohonan visa adalah 15 hari kalender, namun masih bisa diperpanjang hingga 45 hari kalender. Awalnya kami nggak baca penjelasan ini dan mengingat proses pengajuan visa Belanda sebelumnya hanya membutuhan waktu 15 hari kalender. 

Hari demi hari kami tunggu sambil galau sendiri, sampai akhirnya paspor kami baru dikembalikan sebulan kemudian. Selain itu karena kami dari luar kota Jakarta, jadi kami putuskan agar paspor dikirim via ekspedisi. Yang pertama sampai adalah paspor mama saya dan aman! Selang dua hari kemudian baru “paspor saya”, tapii.. setelah dibuka ternyata isinya paspor orang lain. Nah lho! Jadi? Saya lapor lewat email dan paspor orang ini saya kembalikan ke VFS. Caranya? Saya titip paspor, kertas untuk pengambilan sekaligus struk pembayaran ke saudara yang di Jakarta.

Ada cerita lagi nih dari temen yang mau pergi ke luar negri, padahal paspornya masih dalam proses permohonan visa. Lah terus gimana? Ya harus pergi ke kedutaan lalu pinjam paspornya, baru setelah pulang dikembalikan lagi. Pengurusan visa kali ini agak bikin deg – degan, meskipun kami salah juga sih hehehe.. Tapi yang mau saya ingatkan dari pengalaman pengajuan visa Yunani kali ini adalah ajukan permohonan visa jauh – jauh hari, karena estimasi waktunya bisa sampai 45 hari. Sebenarnya saya sudah mengajukan dua bulan sebelum keberangkatan. Tapi karena adanya kejadian – kejadian ini, sepertinya tiga bulan sebelum keberangkatan jauh lebih baik.  

Bawa apa aja?

Mau bawa baju apa aja, bisa search dulu suhunya berapa. Sepertinya kali ini suhunya lebih friendly daripada yang kemarin, jadi satu jaket agak tebal saja sudah cukup. Tapi semuanya kembali ke daya tahan tubuh masing – masing ya, bisa disesuaikan sendiri. Jangan lupa membawa lip balm dan lotion karena udara di sana cukup kering. Tangan dan bibir saya pun selalu pecah – pecah selama di sana. Selain itu kami juga membawa lauk kering dan nasi instan *lagi* karena agak susah mencari nasi di sini, karena sedikit restoran Asia nya.

Cuaca saat kami berkunjung

Salah satu yang paling penting dan jangan sampai lupa adalah masalah stop kontak. Masih ingatkah kalau saya perhatian banget sama stop kontak? Hahaha.. Karena kalau sampai salah stop kontak, bubar sudah semuanya! Kalian bisa mengecek stop kontak negara tujuan di sini. Tinggal masukkan negara tujuan dan negara di mana kita tinggal (Indonesia). Selain itu bisa juga beli SIM Card atau paket data sebelum berangkat, dan tinggal diaktifkan saat tiba di negara tujuan.

Sudah siap semuanya? Yukk lanjut pergi!

Waktunya pergi!

Perjalanan kami hari ini dimulai dari penerbangan pertama yaitu dari Solo menuju ke Jakarta. Kemudian malamnya lanjut penerbangan kedua dari Jakarta menuju ke Abu Dhabi. Penerbangan kali ini kami menggunakan maskapai full service airline (FSA), sehingga cukup nyaman dengan fasilitasnya yang lengkap. Mereka juga menyediakan makanan sebanyak dua kali, yaitu snack dan minuman satu jam setelah take off, kemudian ada makanan lengkap juga sebelum mendarat.

Zayed International Airport

Setelah delapan jam penerbangan, akhirnya kami transit di Zayed International Airport selama tiga jam. Selanjutnya penerbangan ketiga kami dari Abu Dhabi menuju ke Athena. Kemudian kami mendarat di Eleftherios Venizelos International Airport setelah lima jam penerbangan. Belum selesai nih, jangan bosan dulu ya hehehe.. 

Kami masih transit lagi selama tiga jam lebih, karena menunggu penerbangan domestik menuju ke Santorini. Untung penerbangan kali ini cuma sekitar 45 menit, tapi.. delay! hahaha.. Yang paling lucunya nih, nunggu delay nya lebih lama daripada waktu penerbangannya. Sampai akhirnya kami mendarat di Santorini Airport sekitar jam tujuh malam, tapi mataharinya masih belum tenggelam. Jadi suasananya masih seperti sore hari. Cantik deh pemandangannya 🙂

Santorini Airport

Kesimpulannya bagi kami yang berangkat dari Solo, total ada empat penerbangan selama dua hari. Capek? Lumayan tapi karena seneng jadi nggak kerasa juga. Yang penting tetap bersyukur karena masih diberi Tuhan kesehatan dan kesempatan untuk menikmati perjalanan ini (APRIL 2024)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *