Eropa Barat 2023 (Part. 3) – Belgia dan Prancis
// Belgia : Liege //
Bye, Amsterdam!
Hari ini cuaca jauh lebih cerah meskipun suhunya masih sekitar tujuh derajat. Dan rute kami hari ini adalah berangkat dari Amsterdam kemudian berhenti sebentar di Liège, baru lanjut ke Strasbourg yang jaraknya cukup jauh. Kami bakal ngapain aja ya di Liège? Eitss.. kali ini ada yang seru nih! Selain mencicipi Belgian waffle, kami juga mau uji kekuatan kaki di Montagne de Bueren.
Naik – naik ke puncak kota?
Montagne de Bueren merupakan sebuah tangga curam dengan 374 anak tangga. Nama tangga ini diambil dari nama Vincent de Bueren, yang mempertahankan Liège dari serangan Charles the Bold pada abad ke 15. Montagne de Bueren dibangun pada tahun 1880 untuk menghormati 600 tentara yang gugur dalam peperangan tersebut. Dengan adanya tangga ini memungkinkan tentara dari atas bukit, memiliki akses yang cepat menuju ke pusat kota jika terjadi serangan. Pada tahun 2013, Montagne de Bueren menduduki peringkat pertama versi The Huffington Post untuk kategori “Tangga Paling Ekstrim”. Jadi perlu kami coba nih seberapa menantangnya menaiki tangga ini 😀
Dari bawah sini sudah terlihat sepertinya cukup tinggi ya, tapi kelihatannya seru juga sih. Apalagi banyak anak – anak sekolah yang juga ikutan naik ke atas untuk mengerjakan tugas. Oke lah, saya mulai naik perlahan sambil memotret rumah – rumah penduduk di sisi kanan dan kiri tangga ini. Ternyata cukup capek dan ngos – ngos an juga. Tapi ingat… sesuatu yang indah itu mahal harganya *ciee* .Sampai akhirnya saya sampai di atas dengan… beberapa kali istirahat hahaha.. .Dan ternyata benar, dari atas sini kami bisa melihat indahnya pemandangan kota Liège. Asyikk deh!
Istirahat dulu
Setelah mendaki Montagne de Bueren kami istirahat dulu sambil makan Belgian waffle. Kami mampir di sebuah toko dan mencoba beberapa macam kuenya. Buat saya yang agak lucu adalah roti buatan sini biasanya agak gosong, beda dengan Indonesia. Kalau menurut teman saya, memang disengaja agak gosong supaya aromanya lebih terasa. Oh ya, karena kami sedang ada di Liege jadi kami makan Liege waffle. Karena ada sumber yang mengatakan kalau Belgian waffle berbeda dengan Liege waffle.
Liege wafflenya cukup manis sedangkan kue bertoping buah, biasanya toping buahnya cukup masam. Contohnya seperti kue bertoping peach, buah peachnya nggak manis tapi asam. Mungkin karena buah segar bukan buah kalengan, tapi enak juga sih 🙂
// Prancis : Strasbourg //
Sampai di Strasbourg…
Udah pada tutup semua nih, soalnya kami sampai di Strasbourg kira – kira jam sepuluh malam. Jadi kami langsung check in hotel dan beres – beres dulu. Namun saya tetap ingat tentang review stop kontak. Kali ini stop kontaknya udah beda tipe, yaitu tipe E. Tapi tenang saja karena masih bisa dipakai untuk charge hape, meskipun agak mepet karena ada tonjolan besinya.
Pagi ini cuaca cukup cerah dan suhunya sekitar tujuh derajat. Selesai beres – beres saya turun, dan ternyata ada yang berbeda dengan lift di sini yaitu ada lantai minus satu! Meskipun tidak hanya di sini saja, saya juga menjumpai lantai minus saat belanja di Amsterdam sebelumnya. Unik ya 😀 Selain itu ada yang unik lagi nih, ternyata di depan hotel kami ada jalur trem atau kereta. Jadi kalau mobilnya mau masuk ke tempat parkir hotel, harus tengok kanan kiri dulu atau menunggu keretanya lewat.
Karena sudah siap semua, berarti kita langsung berangkat! Hari ini kami mau menyusuri sungai dengan kapal kecil, di sebuah daerah yang dikenal dengan nama La Petite Venise. Kemudian naik kereta kecil mengelilingi kebun anggur di Eguisheim. Seperti apa keseruannya? Oke, saya lanjut cerita yaa..
// Prancis : Colmar //
Colmar? Venesia?
Apa itu La Petite Venise? Sebuah tempat dimana sungai Lauch mengalir dan di kedua sisi sungai ini penuh dengan rumah yang berwarna warni. Jadi suasananya mirip seperti kota Venesia meskipun tidak semirip itu. Tapi kalau belum ada kesempatan mengunjungi kota Venesia, bisa mampir ke sini, cantik juga loh! Dulunya tempat ini sangat ramai, karena aliran sungai Lauch digunakan oleh para pedagang untuk mengangkut komoditas ke pasar. Mereka memperdagangkan ikan segar dari perairan Colmar, buah dan sayuran segar, anggur tradisional Alsace, dan apapun yang bisa dijual di pasar.
Selain itu ada hal yang unik juga, konon katanya warna rumah – rumah di sini melambangkan bisnis penghuninya. Seperti warna biru milik penjual ikan, warna hijau milik tukang kebun, warna putih milik pembuat roti dan lainnya. Ternyata kode warna ini memudahkan orang – orang yang buta huruf untuk menemukan tempat belanja. Tidak hanya itu, saya sempat iseng mengambil foto jendela yang ada ukiran hatinya. Dan ternyata arti dari ukiran tersebut adalah ada salah satu gadis di rumah itu yang belum memiliki pasangan.
Sekarang La Petite Venise penuh dengan hotel, restoran, toko kue dan toko souvenir. Untuk menikmati pemandangan tempat ini, bisa jalan kaki keliling atau naik kapal kecil. Dan pilihan kami kali ini adalah naik kapal, sekalian coba pengalaman baru. Kami menuju dermaga yang berada di sebelah restoran, sambil menunggu antrian. Setelah beberapa saat, akhirnya kapal datang dan waktunya kami berlayar. Ternyata naik kapal ini asyik juga! Bisa menikmati pemandangan bangunan yang berwarna warni, sambil lihat ikan dan itik melewar yang sedang asyik berenang. Tapi ada yang seru juga nih, seperti kami sempat disuruh menunduk saat melewati bagian bawah jembatan. Selain itu kami juga hampir dipatok angsa wahaha.. Asyik lah walau cuma sebentar aja 😀
// Prancis : Eguisheim //
Anggur mana anggur…
Prancis merupakan salah satu produsen anggur terbesar di dunia. Dan di sini kita bisa melihat sebuah jalur anggur tertua bernama Alsace Wine Route, yang terbentang lebih dari 170 kilometer dan melewati desa – desa penghasil anggur. Di desa – desa yang indah ini kalian bisa menemukan kilang – kilang anggur, sekaligus bertemu dengan para pembuat anggur. Dari 120 desa Alsatian yang ada di Alsace Wine Route mulai dari Marlenheim sampai Thann, kami memilih mengunjungi salah satu desanya, yaitu Eguisheim.
Untuk menikmati pemandangan desa dan mengelilingi kebun anggur, kami naik kereta kecil supaya kegiatan hari ini makin seru! Keretanya nggak cuman berangkat dari Eguisheim saja, tapi bisa dari Colmar, Nancy, Obernai, Ribeauville, Riquewihr, Strasbourg, dan Wissembourg. Jadi bebas pilih mau berangkat darimana, dan untuk tiketnya bisa beli langsung dari driver. Kereta berangkat dari tempat parkir balai kota, lanjut menuju ke desa sambil mendengarkan penjelasan dari headset yang tersedia. Jujur saya kurang paham meskipun ada terjemahan ke bahasa Inggris *malu*
Kemudian kereta naik menuju ke kebun anggur dan pemandangan dari atas sini bagus juga, cuman sayangnya pas nggak ada anggurnya *lah* .Kayaknya kami ke sini salah musim deh huahaha.. Dibilang kecewa ya agak kecewa juga sih, tapi nggak apa – apa karena selain anggur kita bisa menikmati local food nya yang enak menurut saya, yaitu Tarte flambée. Apa itu? Sejenis pizza tipis yang rasanya cukup ringan. Untung rasanya enak, jadi obat kecewa buat kami di sini hehehe..
Seharian ini kami naik tiga alat transportasi yang berbeda loh! Asyik juga nih 😀 (APRIL 2023)