Eropa Barat 2023 (Part. 5) – Swiss

// Swiss : Kandergrund //

Danau punya cerita

Nggak kerasa aja udah hari ketiga di Swiss. Cepet banget deh, rasanya waktunya masih kurang. Tapi kalau nambah waktu berarti nambah biaya lagi dong. Noo…! Mending hari – hari yang masih tersisa ini kami nikmati sebaik – baiknya hehehe.. Hari ini kami mau mengunjungi Blausee Lake, yaitu sebuah danau yang air jernihnya menyimpan sebuah cerita. Wuihh.. apa itu? Nanti saya kasih tau 🙂

Ini dia! Salah satu hidden gems – nya negara Swiss yaitu Blausee Lake. Danau ini dikelilingi oleh hutan yang rimbun dan pegunungan yang indah. Airnya juga berwarna biru jernih karena berasal dari sumber air bawah tanah. Tapi siapa tahu, ternyata di balik warna birunya danau ini tersimpan sebuah legenda di dalamnya. Dahulu kala ada seorang gadis muda bermata biru yang menangis karena kematian kekasihnya. Kemudian si gadis menyusul kekasihnya dengan cara masuk ke dalam danau tersebut. Sejak saat itu, warna danau ini berubah menjadi biru. Dan pada tahun 1998 ada seorang seniman bernama Raffael Fuchs, yang membuat sebuah patung untuk memberikan penghormatan kepada legenda dan gadis tersebut.

Patung karya Raffael Fuchs yang berada di dasar danau

Untuk menikmati indahnya pemandangan dan jernihnya danau ini, bisa dengan cara jalan kaki keliling atau naik kapal. Di sini juga ada toko souvenir, restoran, area piknik dan api unggun juga peternakan ikan trout organik. Meskipun ada cerita sedih dari danau ini, tapi jalan – jalan di sini bikin hati nyaman dengan pemandangannya yang indah seperti lukisan. Recommended sih menurut saya 😀

// Swiss : Zermatt //

Menuju ke Zermatt

Dari Kandergrund kami menuju ke Kandersteg untuk naik kereta yang cukup spesial ini. Mengapa saya bilang cukup spesial? Karena kali ini yang naik kereta bukan hanya orangnya saja, tapi sekalian mobilnya juga! Lah kok bisa? Hal ini bisa terjadi kalau di Swiss! Ada sebuah terowongan kereta api sepanjang lebih dari 14 km, yang bernama Terowongan Lötschberg. Terowongan ini membelah pegunungan Alpen yang terletak di Swiss bagian barat, dimana ujungnya berada di kota Kandersteg dan Goppenstein. Selain mempersingkat waktu perjalanan, dengan adanya The Lötschberg Car Train, para pengemudi jadi punya waktu bersantai selama di dalam terowongan.

Jalur dari Kandersteg menuju Goppenstein melalui terowongan Lötschberg

Rasanya gimana nih? Kayak antri di stasiun tanpa harus turun mobil. Kemudian semua kendaraan naik ke atas kereta, yang dioperasikan oleh perusahaan BLS (Bern-Lötschberg-Simplon Bahn) ini secara berurutan. Selama di atas kereta, mesin dan lampu mobil dimatikan, hanya lampu interiornya saja yang boleh dinyalakan, dan jendela harus dibuka. Jadi di dalam sini rasanya gelap, lembab dan agak bising. Tapi ini pengalaman yang unik banget, seru juga nih!

Mobil berhenti di atas kereta ini secara berurutan

Oh ya, ada sedikit info yang tertinggal. Kalau kalian membawa kendaraan bermotor melewati jalan tol di Swiss (lokasinya di sini), kalian perlu membeli sticker vignette seharga 40 CHF. Kemarin kami juga nggak tahu kalau harus beli stiker seperti ini, jadi kami beli stickernya saat tiba di perbatasan.

Akhirnya sampai

Dari Goppenstein kami lanjut menuju ke stasiun Täsch, dimana dua malam ini mobil kami akan menginap. Karena Zermatt adalah kota bebas kendaraan bermotor, jadi hanya kendaraan listrik yang diperbolehkan. Kemudian dari stasiun Täsch kami naik kereta menuju ke Zermatt. 

Stasiun Täsch

Tapi karena letak penginapan kali ini yang agak “istimewa” yaitu di atas, maka kami harus beli tiket lagi buat naik kereta menuju ke penginapan. Dan yang paling bikin jantung hampir copot adalah… ternyata kami dapat kereta terakhir! Untungnya masih dapat.. kalau sampai nggak dapet tiket, sepertinya kami harus jalan kaki dari bawah sambil bawa koper huahaha..

Stasiun Zermatt

Hari ini penuh dengan keseruan termasuk deg – degan juga, jadi kami istirahat dulu deh 🙂

Meet The Matterhorn!

Pagi ini kami agak terburu – buru (lagi) karena takut ketinggalan kereta. Berasa kayak anak sekolah yang hampir terlambat nih hehehe.. Setelah siap kami langsung menunggu kereta di depan penginapan, jangan nanya ya dinginnya kayak apa *freeze*. Sambil menunggu kereta, sekalian kami memotret gunung Matterhorn mumpung cuacanya cerah. Hari ini kami beruntung sekali karena kemarin agak mendung dan gunungnya pun tertutup kabut.

Akhirnya datang! 😀

Nggak lama kemudian keretanya datang dan kami menuju ke stasiun paling akhir yaitu Gornergrat. Stasiun terakhir? Ya, di sini ada beberapa stasiun pemberhentian seperti stasiun Riffelalp dan Riffelberg yang merupakan titik awal pendakian. Dan jika ingin melihat danau Riffelsee, pengunjung dapat berhenti di stasiun Rotenboden. Kemarin kami sempat berhenti di stasiun Rotenboden sepulang dari Gornergrat. Tapi karena di sini masih musim dingin, jadi danau Riffelsee nya masih membeku. Sayang ya 🙁

Setelah melalui beberapa stasiun, akhirnya kami sampai di Gornergrat. Dan ini dia pemandangan dari salah satu gunung yang paling sulit didaki yaitu, Matterhorn! Mumpung cuaca masih cerah kami foto – foto dulu sebelum gunungnya tertutup kabut lagi, dan sekalian jalan – jalan keliling sekitar.

Tempat ini bisa dikunjungi saat musim dingin maupun musim panas, karena tiap musim punya keistimewaannya sendiri. Saat musim dingin ada beberapa winter activities yang bisa dicoba, seperti ski, hiking, dan sledding. Sedangkan saat musim panas semoga bisa punya kesempatan bertemu dengan versi aslinya Shaun the Sheep, yaitu domba berhidung hitam. Siapa penggemar kartun Shaun the Sheep selain saya? Angkat tangan! 😀

Jalan – jalan di Zermatt

Setelah dari stasiun paling atas, sekarang kami menuju ke stasiun paling bawah yaitu Zermatt. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, kota kecil di kaki gunung Matterhorn ini cukup spesial. Karena Zermatt merupakan kota bebas polusi, jadi di sini hanya ada kendaraan listrik saja. Lalu kalau nggak ada mobil, jalan – jalan di kotanya naik apa? Jangan khawatir, karena selain jalan kaki dan bersepeda, masih ada taksi listrik juga kok! Tapi kalau nggak capek, jalan kaki keliling kota juga sebenarnya sangat asyik. Meskipun kotanya kecil, namun sangat tenang dan nyaman. Suara aliran sungai, lonceng gereja dan gunung Matterhorn yang bisa dilihat dari jembatan di atas sungai, merupakan hal yang tidak boleh terlewatkan untuk dinikmati. Keren banget!

Zermatt terkenal sebagai tempat untuk bermain ski dan mendaki gunung, dan katanya akomodasi di kota ini termasuk yang paling mahal di Swiss. Memang cukup mahal juga. Tapi karena kami menginap di apartemen, jadi bisa memanfaatkan fasilitas dapur alias masak ala kadarnya *biar irit*. Masak? Memang belanjanya di mana? Meskipun kotanya cukup kecil, tapi di sini ada restoran, toko kue dan minimarket. 

Selain itu ada Museum Matterhorn juga, dimana pengunjung bisa mengenal kota Zermatt dan kisah pendakian gunung Matterhorn yang pertama. (APRIL 2023)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *